Seni Lukis

Sunday, 13 October 2019

Belajar Photoshop-Teknik Oil Painting

Digital Pinting merupakan bentuk baru dari kekaryaan di dalam seni rupa. Perkembangan teknologi digita membuat teknik lukis tradisional seperti watercolor dan oil, bisa dilakukan dengan menggunakan digital tools. Praktik ini lah yang mendasari lahirnya digital painting yang menjadi bagian dari payug besar digital art.

Aktifitas membuat karya seni dan desain dengan menggunakan alat digital sebenarnya telah dilakuakan sejak tahun 50an. Pada saat itu komputer telah mampu menggantikan aktifitas seni dan desain dalam bentuk fisik ke digital, Tentu performanya tidak seperti sekarang. Sejak saat itu, banyak seniman dan desainer yang memanfaatkan teknologi digital dalam pembuatan karya mereka.



Tercatat bahwa pada tahun 1965, seniman Jerman Frieder Nake membuat algoritma di komputer ER 56 untuk menafsirkan lukisan Paul Klee secara matematis. Pada tahun 1985, graphics program bernama ProPaint digunakan oleh Andy Warhol unuk membuat karya seni digitalnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran untuk meletakkan digital sebagai media baru di dalam berkesenian sudah ada sejak 70 tahun yang lalu. Program-progam art work seperti Adobe, Corel dan Krita pun dibuat untuk membantu seniman-seniman agar mengerjakan aktifitas berkesenianya bisa dilakukan dengan menggunakan digital tools.
Program-program tersebut pun kini terus dikembangkan. Alat bantu seperti Wacom dan Stylus pen didesain senatural mungkin agar tersa seperti melukis di di kanvas atau menggambar di kertas sehingga teknik-teknik lukis seperti impasto dapat diaplikasikan.Digital painting sendiri berkembang di ranah desain. Digital painting banyak digunakan untuk keperluan seperti film, animasi, keperluan acara televisi, pembuatan desain video game dan keperluan advertaising. Tentu ada perbedaan antara melukis dengan cara konvensional (fisik) dan digital. Keduaya pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Banyak yang berkomentar bahwa melukis menggunakan media digital tidak memiliki ruh atau karakter di lukisan tersebut. Namun dengan menggunakan media digital, seorang seniman dapat memunculkan warna yang beraggam pada karya lukisnya dan bisa memperbaiki kesalahannya secara langsung.


Di ranah seni murni, digital painting masih menjadi perdebatan apakah ia masuk ke dalam kategori seni digital atau tidak. Perdebatan ini dikarenakan media yang dipakai, ada yang menyebutkan apabila lukisan digital telah dicetak maka itu sudah masuk ke ranah seni cetak bukan digital.
Upaya agar digital painting masuk ke ranah seni murni pun dilakukan. Berbagai pameran yang memamerkan lukisan digital pun digelar seperti pameran yang bertajuk “Brushes” yang diselenggarakan oleh Rhizome dan The New Museum. Pameran ini diselenggarakan bukan di ruangan galery seperti pada umumnya. Karya lukisan digital dari beberapa seniman justru dipamerkan secara online.
Beberapa galery online pun kini sudah banyak bermunculan. Dengan manfaatkan teknologi VR, para penikmat seni tidak perlu lagi datang ke galery fisik untuk menikmati sebuah karya seni. Bahkan beberapa gallery online menyadiakan fasilitas penyewaan gallery virtual untuk para seniman, dengan harga sewa yang murah tentunya.
Upaya-upaya seperti ini memang sudah banyak dilakukan. Tidak hanya untuk menaikkan derajat khususnya seni digital, melainkan juga sebagai inofasi baru dalam pemasaran industri seni rupa.
https://nokenstudio.com/digital-painting/

No comments:

Post a Comment